Thursday, December 11, 2008

Isfahan, Kota "Separuh Dunia",

sumber:http://www.gusmus.net/page.php?mod=dinamis&sub=7&id=530

Sebuah kota tua di Iran, Isfahan, mampu membuat ketar-ketir masyarakat internasional. Para pengawas nuklir dunia pun mengejang mata dan telinga dua puluh empat jam. Di sebuah sudut kotanya, Pusat Penelitian Nuklir terbesar di Iran, The Nuclear Technology/ Research Center yang membawahi 3.000 ilmuwan Iran berdiam di kota yang terletak tepat di jantung Iran ini.
Namun di balik kontroversi nuklir Iran yang berkepanjangan, Isfahan adalah museum dunia pada masa kejayaan bangsa Persia di masa lalu. Ini adalah kisah sebuah kota separuh dunia.

Isafahan atau Esafahan (pada masa lampau juga ditulis sebagai Ispahan, bahasa Persia kuno Aspadana bahasa Persia Pertengahan Spahan), sebuah kota kosmopolitan di masa keemasan Islam yang kaya akan kemegahan seni budaya Persia Iran. Bahkan seorang Ratu Elizabeth dari Inggris Raya dan para sultan Turki pun takkan mampu menghadirkan kota sedemikian luas dan megah seperti Isfahan. Kota seluas 24 mil dengan lusinan gerbang, lebih dari 160 masjid, 48 madrasah, 1800 terminal persinggahan khalifah serta memiliki lebih dari 270 pemandian umum. Inilah kota yang terkenal karena arsitektur Islamnya; dengan banyak jalan-jalan utama yang lebar, jembatan yang beratap, istana-istana, masjid-masjid dan menaranya.

Isfahan sejak dahulu menjadi tuan rumah berbagai suku bangsa ras Arya, Semit, Turki, Armenia dan Georgia. Kota terbesar ketiga di Iran (setelah Teheran dan Mashhad). Isfahan merupakan sebuah kota yang masuk kategori warisan dunia menurut UNESCO. Sedemikian terkenalnya kota Isfahan, sehingga musisi Jazz Duke Ellington menulis sebuah lagu yang berjudul “Isfahan”.

Isfahan adalah perwujudan dari hasrat terpendam sang pemimpin Persia, Shah Abbas I akan sebauh kota impiannya. Kota ini meraih masa keemasannya sebagai kota dunia dengan kekayaan budaya, arsitektur dan seni yang memukau banyak orang. Kota ini berkembang antara 1050 hingga 1722, khususnya dibawah dinasti Safavid pada abad ke 16, saat menjadi ibu kota Iran atau Persia.

Isfahan dapat disebut sebagai kota dunia. Kehadiran para pedagang Inggris dan Belanda, seniman Eropa dan diplomat yang ingin beraliansi dengan Persia untuk menghadapi bangsa Ottoman, membuat kota ini layaknya kota kosmopolitan. Isfahan pun menjadi kota paling terkenal dan bergengsi saat itu. Hal ini menyebabkan timbulnya tamsil Esfahan nesf-e jahan: “ Isfahan adalah separuh dunia”. Ibarat kata, kota separuh dunia dengan ragam budayanya yang menyatu di dalamnya.

Sebelum Paris menjadi sebuah kota mode dunia, Isfaha telah menjadi pusat perkembangan mode dengan bursa tekstil dan karpet Persia yang tersohor. Para pedagang berbagai bangsa, mulai dari Eropa hingga India dan Cina berdatangan mencari semua hal terbaik yang ada di Isfahan. Tak hanya mereka, para seniman dan artis pun mencari inspirasi di kota ini. Pietro della Valle, seorang cendikia yang romatis dari Romawi, menjadikan Isfahan sebagai obat pelipur lara. Dia kemudian membawa istrinya ke Persia pada 1616 dan menjalin persahabatan dengan Shah Abbas I. Selain itu, Pietro juga mengirimkan surat bersambung kepada temannya di Naples tentang kesan dan pengalaman pribadinya akan kota Isfahan. Kumpulan suratnya diterbitkan pada 1650 berjudul Viaggi yang terdiri dari tujuh volume, sesuai dengan tujuh tahun lamanya dia tinggal di Isfahan.

Profinsi Isfahan tepat ditengah-tengah jantung negeri Iran, di antara Teheran dan Fars. Walaupun daerah gersang, Isfahan didominasi oleh rangkaian penggunungan dengan lembah sunggai Zayanedh Rud yang melintasinya. Pemukiman besar dengan oasis-oasis menjadi sejarah akan rute kuno para khalifah zaman dulu, yang menjadikan Isfahan sebagai tempat untuk beristirahat dari perjalanan panjang. Daerah ini menghubungkan bagian barat laut dan tenggara Iran bagi para pengembara yang ingin melintasi dinginnya pegunungan hingga ke selatan, dari kota shiraz hingga pelabuhan di Teluk Persia.

Mendekati kota Isfahan pemandangan akan padang pasir yang dikelilingi rantai pegungan diganti lembah sunggai Zayanedh Rud, tempat kota bersejarah ini berdiam. Pemandangan kontras akan hamparan batu dan pasir tak berujung tergantikan oasis besar dengan pohon-pohon yang hijau nan rindang. Yang terlihat adalah kubah-kubah bulat yang tertutup oleh kanopi tumbuhan hijau semarak. Juga bangunan-bangunan Islam dengan corak keramik ubin berwarna biru yang terkenal dan jembatan-jembatan kota Isfahan yang bersanding dengan alam panas Iran di sekelilingnya. Pelosok kota Isfahan memiliki jalan-jalan bersimpang dan rumah-rumah dengan dinding yang terbangun dari Lumpur dan atap cokelat. Hampir semua rumah di Isfahan memiliki taman tulip mawar serta deretan pohon zaitun atau poplor.

Jalan utama kotanya sendiri memiliki lebar 66 yards dan tiga per empat mil panjangnya dengan gemericik air yang terbuat dari saluran air yang mengalir dari saluran air yang terbuat dari marmer, berbentuk kolam kecil di setiap pavilion. Ujung jalan utama berahir di sebuah taman kota dimana para khalayak penting istana dan ningrat, para prajurit dan pencinta puisi biasanya berkumpul mendengarkan musik, menonton tari, pembacaan puisi dan menikmati teduhnya riak sunggai Zayanedh.

Namun d ibalik keindahannya, Isfahan banyak menggalami pasang surut akibat invasi banyak bangsa dan situasi politik. Pada periode Seljuk saat kepemimpinan Malekshas Saljooghi, Isfahan adalah ibukota Persia yang sedang membangun pesonanya. Namun invasi bangsa Mongol dan Taymour sepat meredupkan kota ini Isfahan mulai merekah kembali terutama saat periode Safavids. Profil Shah Abbas yang bersahabat, menarik perhatian bangsa Eropa. Apalagi Shah Abbas lebih toleran terhadap kaum Nasrani, sehingga Persia di era Safavids menjadi sekutu utama dalam menghadapi kekaisaran Ottoman Turki.

Pada era Arsacides, Isfahan adalah pusat ibu kota dengan daerah luas yang dipimpin gurbenur Arcasides. Sedang di era Sasananiyah, Isfahan dialami dan dipimpin oleh tujuh keluarga terpandang Iran yang memiliki posisi penting dikerajaan Persia. Lebih lagi kota Isfahan memiliki pusat militer dengan basis pertahanan yang kuat. Kota ini akhirnya diduduki bangsa Arab muslim sebagai tanda kekalahan telak bangsa Persia. Setelah masuk Islam, Isfahan berada dibawah dominasi Bangsa Arab, seperti kota lainya di Iran hingga awal abad ke-4 dibawah pimpinan Khalifah Mansour.

Dinasti Safavids berhasil menyatukan Iran awal abad ke-16 dan mencapai masa keemasannya dibawah kepemimpinan Shah Abbas I The Great (1587-1629). Selanjutnya Shah Abbas I mewujudkan Isfahan sebagai ibukota Persia dengan persiapan matang. Dia berhasil merancang blue print kota dengan mereorganisasikan kota agar saling berhubungan. Termasuk dengan membangun bangunan-bangunan monumental dan taman-taman kota dengan perhitungan yang cermat.

Sebelumnya, perpindahan ibu kota dari Qavsin ke Isfahan, juga bagian dari rencana strategis Shah Abbas untuk mengkonsolidasikan kekuatan politik, ekonomi dan religius Safavids Iran sebagai kekuatan dunia. Isfahan sendiri sudah menjadi ibu kota Iran sejak periode Seljuk dan masih banyak meninggalkan bangunan pada periode tersebut yang masih berdiri di bagian utara Isfahan. Dia juga merelokasi pusat komersial, religius dan politik berada di bagian tenggara sungai Zayanedh. Lokasi ibu kota sebelumnya di Tabris dan Qavsin yang jaraknya terlalu dekat Kekaisaran Ottoman, yang dulu dikhawatirkan menjadi sasaran invasi bangsa lain.

Bangunan monumental bersejarah lainnya adalah Maidan, sebuah kompleks ini merupakan salah satu lapangan terluas dunia. Memiliki luas 500 m x 160 m, Maidan menjadi simbol utama pemerintah dinasti Safavids. Lapangan megah ini dikelilingi tembok memanjang pada keempat sisinya. Masjid –I Shah di selatan, Mesjid Sheikh Lotfallah di timur, istana Ali Qapu di barat dan pintu masuk utama bazaar yang terkenal di bagian utara.

Kompleks ini menjadi perhatian utama para pelancong dunia karena luasnya 8 hektar, jauh lebih luas dibanding kompleks-kompleks plaza yang sudah ada di Eropa saat itu. Banyak yang memuji keindahan arsitektural yang homogen. Dulu, lapangan ini juga dipenuhi oleh tenda-tenda para pedagang, pemahat, pemangkas rambut hingga para seniman dan artis. Dalam sekejap lapangan pun dapat dialihkan untuk keperluan parade militer kerajaan, kontes memanah, pertandingan polo kuda dan festval malam harinya, 50 ribu lampu tembikar digantung di setiap banggunan untuk menyinari lapangan megah Maidan ini.

Maidan juga merupakan lapangan utama kota dan pasar terbesar di Isfahan. Tempatnya dikelilingi kota-kota galeri beratap dua lantai yang memanjang. Lapangan nan luas ini sering digunakan lapangan polo kuda. Para pemain memasukkan bola ke gawang dengan kuda-kuda terbaik mereka yang berhiaskan batu emerald, rubi dan emas. Para penunggang kuda pun diikutkan dalam kontes memanah buah melon ditiang tinggi dengan kecepatan penuh. Tak hanya itu, para pedagang dengan gaya aksi jual beli mereka, pendongeng hingga para pegulat, sibuk menghibur kerumunan orang.

Bangunan bersejarah utama lainya yang terletak dipusat kota adalah Masjid Jumat, bangunan pertama yang didirikan di Isfahan periode Seljuk. Ruangan musim dinginnya diperkirakan dibuat bangsa Timurid, dan menara mesjidnya dibangun oleh suku Black Sheep. Pada1598, Shah Abbas memutuskan untuk memindahkan tempat ini ke lapangan lain imam. Niat ini untuk mengusik para pedagang kaya agar banyak bersedekah.

Selain itu, di tengah kota berdiri istana biru keemasan milik Shah Persia, yaitu Istana Ali Qapu. Dindingnya dihiasi keramik ubin biru kehijauan dan pernik keemasan, prasasti-prasasti besar serta desain geometri dan flora tumbuhan. Istana ini juga menjadi akses masuk taman kerajaan seluas 7 hektar dengan lapangan, tanaman dan pavilion. Di belakang taman terdapat area khusus sang Shah, istrinya dan anggota keluarga.

Jembatan SI-O-she pol merupakan jembatan paling terkenal di Isfahan. Atapnya dengan rangkaian 33 lengkukan penyangga ini dibuat sebagai penghargaan kepada Shah Abbas I dari salah satu jendralnya. Nama Si-o-She Pol sendiri berasal dari bahasa parsi untuk anggka 33. Jembatan ini dibanggun dalam satu rangkaian ponton jembatan besar dan diantaranya terdapat tea house. Bangunannya dikenal juga sebagai jembatan Allahverdi Khan, nama jendral yang bertanggung jawab untuk konstrusi jembatan. Bagian tapak jalan jembatan diapit oleh tembok tinggi pengguna jembatan agar terlindung dari angin kencang dan aman saat berjalan di sisi jembatan dari ramainya lalu lintas. Jembatan ini memiliki panjang 295 meter dan lebar 13,75 m.

Maidan juga menghubungkan akses menuju lokasi perdagangan termasyhur Isfahan yaitu bazaar. Para ahli sejarah yakin bahwa bazaar adalah salah satu pencapaian terpenting yang dimiliki peradaban Persia. Setelah Persia ditaklukan oleh bangsa muslim, bazaar-bazaar menjadi roda perekonomian masyarakat setempat yang tidak lagi dikonotasikan sebagai tempat penuh kecurangan dan ketidakadilan.

Para ahli arkeologi pun menemukan bukti akan kehadiran bazaar di Iran Menurut mereka, lahirnya sebuah kota tidak selalu disebabkan oleh faktor populasi semata. Tapi juga oleh faktor meningkatnya kesejahteraan.

Bazar Isfahan adalah pasar beratap terpanjang di dunia warisan periode Seljuk dan Safavid, sayangnya sedikit penelitian yang membahas keunikan dan pentingnya bazaar pada masyarakat Persia. Pengertian bazaar sendiri pasar atu kumpulan toko-toko dimana aktifitas perdagangan dan pelayanan perjalanan dengan dinamis. Kata bazaar sendiri sebagai bahasa yang mendunia sehingga ke penjuru Eropa dan India hingga Cina lewat hubungan dagang hingga detik ini.

Pintu masuk Bazaar sendiri diapit oleh kubah iwan dan galeri setengah kubah yang terdapat didalamnya naqqara-kana (pavilion musical), tempat orkestra memainkan trompet dan drum setiap hari. Dekorasi gerbang menggambarkan hasrat Shah Abbas untuk mendirikan kota impiannya, yang dihiasi oleh mosaik ubin yang menggambarkan sagitarius, astrologi yang menandakan saat Isfahan ditemukan dengan hiasan bunga.

Gerbang utama mengarah pada lokasi bazaar dua lantai, qaisariya, tempat perdagangan tektil yang menjadi tulang pungung perekonomian Safavids. Pada sisi timur bazaar terdapat tempat cetak uang kerajaan, sementara pada sisi barat terdapat caravanserai kerajaan terbesar dengan dengan 140 kamar. Tempat ini juga menjadikan lokasi perdagangan pakaian dan ruangan kerja para pengrajin perhiasan, tukang besi dan pemahat. Sedangkan pada bagain timur dan utara mengarah pada pemandian dan rumah sakit. Panjang bazaar beratap ini mencapai 2 kilometer dan menghubungkan kompleks Maidan dengan Lapangan Masjid Jumat.

Sejarah kerajaan Persia sendiri banyak mewarnai pergantian kepemimpinan, invasi hingga perang saudara. Namun di saat dinasti Safavids lah, Persia memperoleh pengakuan dunia sebagai bangsa yang besar dan mengagumkan. Dinasti Safavids didirikan oleh Sheikh Safi al-Din dari Ardebil yang dipengaruhi ajaran tasawuf yang berkembang pesat saat itu di Azerbaijan awal abad ke-14. Mula mereka kaum sunni, walaupun dalam catatan dikaburkan sebagai kaum Syiah saat mereka merebut kekuasaan.

Hanya saja periode gemilang ini akhirnya harus berakhir seratus tahun kemudian setelah bangsa Afghanistan menyerbu Isfahan pada abad ke-18. Kejatuhan dinasti Safavidh oleh pasukan Mahmood Afghan melalui penaklukan selama 6 bulan kota Isfahan merupakan periode kelam dan meredupkan kota Isfahan. Apalagi setelah Teheran dipilih sebagai ibu kota Iran pada era Ghajars. Isfahan tidak pernah lagi menjadi kota dunia termashur seperti dulu. Sekarang tinggal para seniman yang masih terus berkarya seperti saat Isfahan masih dianggap kota setengah dunia. (Adz-Dzikraa)

Kiai Sahal: NU

NU Lemah Dalam Manajerial Ekonomi dan Kaderisasi Generasi Muda

sumber:http://www.gusmus.net/page.php?mod=dinamis&sub=14&id=848

Semakin memudarnya eksistensi NU salah satunya disebabkan kelemahan NU dalam manajemen ekonomi dan kaderisasi generasi muda. Demikian pendapat Raia Aam PBNU KH Sahal Mahfudz dalam sambutannya pada Konferensi Cabang NU Pati, Ahad 6 Juli 2008 lalu.“Warga NU seharusnya sadar dengan hal ini. Dari dulu kader NU sudah banyak yang mengikuti workshop pelatihan ekonomi, akan tetapi tak banyak yang menerapkan bagi kemajuan NU”, tandas Kiai Sahal.

Menurut Kiai Sahal, apabila warga NU memiliki kegigihan untuk mengelola lembaga keuangan, maka tak akan cepat berkembang dan menuai kesuksesan.

Kiai Sahal mencontohkan Bank Perkreditan Rakyat Syariah (BPRS) Artha Huda di Kajen, yang pada awalnya merupakan modal pinjaman, akan tetapi sukses karena dikelola dengan sistem manajemen profesional. Selain itu, Kiai Sahal juga mencontohkan banyaknya Baitul Maal wat-Tamwil (BMT) di Rembang yang dikelola warga NU.

Kelemahan NU dalam bidang manajemen ekonomi pun diikuti oleh kelemahan NU dalam kaderisasi generasi mudanya, sehingga banyak generasi muda NU terutama di kota-kota besar yang tertarik kepada kepada partai yang berbeda faham keagamaannya dengan NU, yakni Partai Keadilan Sejahtera (PKS).

“NU dan PKS itu sangat jauh berbeda, jadi tak bisa disamakan. Kalau PKS itu cenderung pada aliran Wahabi, NU tidak sama sekali. NU setia pada pengamalan ajaran Ahlussunnah wal Jama’ah,” ujar Kiai Sahal yang juga Ketua Umum Majelis Ulama Indonesia (MUI) tersebut (nuonline).

Sunday, September 21, 2008

Kahlil Gibran

Kahlil Gibran bernama lengkap Gibran Kahlil Gibran bin Mikhael bin Saâd. Lahir 6 Januari 1883 di daerah Bsharri, Lebanon, di mana Lebanon waktu itu masih merupakan bagian dari Syria, dan Syria masih bagian dari Kekhalifahan Ottoman Turki. Selain dikenal sebagai sastrawan (syair dan puisi) paling terkenal ketiga sepanjang sejarah setelah William Shakespeare dan Lao Tse, Kahlil Gibran juga dikenal sebagai filosof, teolog, dan penulis. Selama hidupnya lebih banyak tinggal di Amerika.

Masa kecil di Lebanon, Syria, KOT
Kahlil Gibran lahir 6 Januari 1883 dalam keluarga Kristen Maronit di Bsharri, Lebanon daerah utara. Kakeknya dari garis ibu adalah seorang pendeta Kristen Maronit di kota yang mayoritas penduduknya beragama Kristen Maronite itu. Beliau tidak mengenyam pendidikan formal di masa kecilnya, mengingat kondisi perekonomian keluarganya yang kekurangan. Akan tetapi, para pendeta sering mengajarinya tentang Alkitab, bahasa Arab, bahasa Syria.

Ayah Kahlil Gibran, yang bekerja sebagai seorang tax collector, suatu ketika dituduh melakukan pengelapan pajak hingga akhirnya dijebloskan ke dalam penjara. Sesuai hukum yang berlaku di Kekhalifahan Ottoman Turki, harta kepemilikan keluarga kemudian disita untuk kerajaan. Beberapa waktu kemudian, Kahlil Gibran, ibu, Peter(adik laki-laki), dan Mariana dan Sultana (kedua adik perempuannya), berangkat ke New York pada 25 Juni 1895. Kahlil Gibran berumur 12 tahun waktu itu.

Hidup di United States of America
Di Amerika, Kahlil Gibran muda dan keluarga tinggal di kawasan pemukiman Lebanese-American terbesar kedua di Amerika, Boston's South End. Untuk memenuhi kebutuhan keluarga, ibunya bekerja berjualan barang-barang seadanya pinggir-pinggir jalan, juga menjual tali dan kain (eng:lace and linens) dari rumah ke rumah.

Kahlil Gibran muda mulai bersekolah di tahun itu juga pada 30 September 1895, ditempatkan di kelas khusus imigran untuk belajar bahasa Inggris. Oleh guru bahasa Inggrisnya, nama Lebanonnya didorong untuk di”inggris”kan agar lebih mudah beradaptasi, lantas tercetuslah nama yg sekarang dikenal orang: Kahlil Gibran.

Kahlil Gibran juga bergabung dgn kelompok kesenian di sekitar tempat tinggalnya. Fari guru seninya di tempat itu, Kahlil Gibran dikenalkan ke seorang artis, fotografer, dan penerbit (eng:publisher), Fred Hollland Day, yg lantas mendorong Kahlil Gibran untuk lebih “memamerkan” kreativitasnya. Di tahun 1898, seorang penerbit menggunakan salah satu karya Kahlil Gibran menjadi cover bukunya.

Di usia 15 tahun, Kahlil Gibran kembali ke Lebanon untuk bersekolah lagi. Di pendidikan lebih lanjut yang dikelola komunitas Kristen Maronite di Beirut itu, Kahlil Gibran dijuluki sebagai “syairnya kampus” (eng:college poet). Beliau bersekolah dan tinggal di sana hingga kembali lagi ke Boston tahun 1902.

Sekembalinya ke Amerika, di tahun 1904, Kahlil Gibran menggelar pameran perdana karya-karya lukisnya di Day’s Studio, Boston. Hari berlanjut hari, karya-karya ternama terus menerus lahir dari beliau, hingga meninggal pada 120 April 1931 di New York.

Saturday, August 2, 2008

Queen Rania of Jordan




















Yordania adalah satu-satunya negara di dunia yang raja dan kepala negaranya adalah keturunan Nabi Muhammad. Sekarang, raja dan kepala pemerintahannya adalah Raja Abdullah II, keturunan Nabi ke 43. Artikel berjudul
History of “Hashemit Kingdom of Jordan” menjelaskan lebih dalam tentang sejarah Yordania berikut sejarah Keluarga Kerajaan sejak jaman Nabi Muhammad.

Nenek moyang Ibnu Saud (Arab Saudi) tidak diketahui perannya di jaman Nabi, bahkan namanya pun tidak dikenal.
Kesultanan Sulu di Malaysia, bukan merupakan sebuah negara. Sulu merupakan salah satu kerajaan yang ada di Negara Malaysia. Sepertinya mirip Kesultanan Ngayogyokarto bagi Negara Indonesia.

Walopun bukan wanita bercadar atau berjilbab, prestasi Ratu Rania sangat besar kontribusinya bagi dunia dan kemanusiaan. Hal itu diperoleh baik lewat organisasi nasional di Yordania, organisasi regional di Timur Tengah maupun organisasi Internasional seperti PBB dan organisasi internasional bidang kesehatan. Juga World Economic Forum, sebuah organisasi yang ditentang oleh kalangan tertentu karena dianggap neoliberal. Search aja di Google untuk info lebih lanjut. Ini adalah beberapa organisasi yg digeluti Ratu Rania (sumber:wikipedia.org):
  • Global Alliance for Vaccines and Immunization
  • Jordan River Foundation
  • Arab Women's Summit
    • National Team for Family Safety
  • National Team for Early Development
  • Dar Al Aman Child Safety Center (center for abused and neglected children, the first of its kind in the Middle East)
  • World Economic Forum (Foundation Board member) In 2004, Queen Rania chaired the nomination committee for the newly-founded Forum of Young Global Leaders, associated with the World Economic Forum.
  • United Nations Foundation
  • UN Children's Fund (named the first Eminent Advocate for Children)
  • International Youth Foundation
  • FINCA International (Foundation for International Community Assistance; board member sejak 2003)
  • International Osteoporosis Foundation
  • Queen Rania Center for Entrepreneurship
Beliau juga tercatat sbg ^ The 100 Most Powerful Women:#81 menurut Forbes Magazine

Sumber:
http://www.kinghussein.gov.jo/jordan.html#[situs resmi Kerajaan Yordania]
http://www.kingabdullah.jo/homepage.php [situs resmi Raja Abdullah II]
http://www.queenrania.jo/content/notice.aspx[situs resmi Queen Rania]


Tuesday, May 13, 2008

History of “Hashemit Kingdom of Jordan”

House of Hashim didirikan oleh Hussein bin Ali, yg hidup pada awal abad 20 dan bergelar Sharif of Mecca. Biasa disebut sebagai “House of Hashim Jordan and Irak” mengingat keberadaannya pada waktu itu adalah di Yordania dan Irak. Kata “Hashim” berasal dari kata Hashemi dalam bahasa Arab. Hashemi merupakan nama lain bagi Bani Hasyim atau Clan of Hashim.

Nenek moyang dari Bani Hasyim (eng:Hashemite) adalah Hashim bin Abd al-Manaf (meninggal kurang lebih tahun 510 M). Salah seorang putra beliau adalah Abd-al-Muttalib. Putra sulung Abd-al-Muttalib adalah Abd-Allah, yang merupakan ayah dari Nabi Muhammad. Adik Abd-Allah, yaitu Abi Thalib adalah ayah dari Ali bin Abi Thalib. Jadi, Ali bin Abi Thalib adalah saudara sepupu Nabi Muhammad. Di kemudian hari, Ali bin Abi Thalib akan menjadi menantu Nabi setelah menikah dengan Fatimah, putri Nabi. Dalam tradisi Sunni, Ali bin Abi Thalib di kemudian hari juga menjadi Khalifah ke 4. Sedangkan dalam tradisi Syiah, beliau menjadi dan Imam ke 1.

Pada masa Nabi Muhammad masih kanak-kanak, beliau diangkat menjadi Ketua dari Bani Hasyim. Hal ini sepertinya disebabkan Abd-Allah bin Abd-al-Muttalib, ayah beliau, penerus kepemimpinan Bani Hasyim, sudah meninggal sebelum Nabi Muhammad lahir.

Sejarah Bani Hasyim sepeninggal Nabi dan Ali bin Abi Thalib penuh dengan konflik. Pada Perang Karbala tahun 680, yang dikenal sebagai perang pendirian Kekhalifahan Muawiyah, banyak kerabat nabi baik anak-anak maupun dewasa yg dibXXXh oleh pendukung Kekhalifahan Muawiyah, khususnya Hussein bin Ali, cucu Nabi. Pada tahun 740, terjadi Pemberontakan Zayd bin Ali. Zayd bin Ali adalah cucu dari Hussein bin Ali bin Abi Thalib. Di tahun 750, pasukan Kekhalifahan Muawiyah (KM) kalah dalam Perang Zab melawan pendukung berdirinya Kekhalifahan Abbasiyah (KA). Raja terakhir KM, yaitu Marwan II lantas melarikan diri dan dapat bersembunyi selama beberapa bulan hingga akhirnya diketemukan dan dibXXXh. Meninggalnya Marwan II menandai (resmi) runtuhnya KM dan berdirinya KA.

Perlu diketahui bahwa sentimen kesukuan turut mewarnai runtuhnya KM tersebut, yaitu berkaitan dengan hubungan kekerabatan dengan Nabi. Kerena para keluarga Abbasiyah adalah keturunan Abbas bin Abd al-Muttalib, paman Nabi Muhammad. berarti mereka termasuk Bani Hasyim. Di sisi lain, para anggota Muawiyah, yang merupakan keturunan dari Muawiyah I (raja KM pertama) bukan anggota Bani Hasyim dan tidak memiliki hubungan kekerabatan sama sekali dengan Nabi.

Bani Hasyim setelah Abad 20

Di tahun-tahun awal abad 20, Kekhalifahan Ottoman Turki (KOT) mengalami krisis sosial politik, secara khusus berkaitan dengan konstitusi negara. Kemudian, terjadilah Young Turk Revolution yang dimulai pada 3 Juli 1908, dan menyebar mempengaruhi seluruh wilayah KOT, termasuk Semenanjung Arab. Pada masa itu, kepemimpinan Bani Hasyim dipegang oleh Sharif Hussein bin Ali, yang oleh KOT sudah diberi gelar sebagai “Grand Sharif of Mecca”. Mekah sendiri termasuk dalam suatu daerah yang disebut Dataran Hejaz.

Tentang krisis di KOT, beberapa bulan setelah Young Turk Revolution, pada 31 March 1909 Sultan Abdulhamid II diturunkan dari tahta dan diganti oleh saudaranya yang kemudian bergelar Sultan Mahmud V. Lalu pada tahun 1912–1913 terjadilah Perang Balkan yang menjadikan KOT kehilangan sebagian besar daerah kekuasaannya atas Balkan. Bahkan, pada Perang Itali-Turki, warga daerah Balkan bekas kekuasaan Turki, yaitu Yunani, Serbia, Montenegro, dan Bulgaria membentuk Liga Balkan untuk melawan Turki. Perang Itali-Turki itu menjadikan KOT kehilangan Libya. Perlu diingat bahwa warga daerah Balkan berasal dari etnik yang berbeda dengan warga KOT pusat di Turki.

Memang, akibat Perang Dunia I, KOT mengalami banyak kemunduran. Akan tetapi, faktor utama keruntuhannya adalah terjadinya Revolusi Arab atau Arab Revolt. Revolusi Arab bulan Juni tahun 1916 dimulai dengan Perang Mekah yang dipimpin oleh pemimpin Bani Hasyim yaitu Sharif Hussein bin Ali yang oleh KOT sebelumnya digelari “Grand Sharif of Mecca”. Dalam Perang Mekah atau Battle of Mecca tersebut, Sharif Hussein bin Ali didukung oleh Inggris yang menjadi musuh KOT mungkin karena Kekhalifahan Ottoman Turki beraliansi dengan Jerman. Perang Mekah tersebut lantas berkembang meluas ke daerah-daerah lain termasuk Medinah dan sebagian besar daerah Arab. Revolusi Arab kemudian berakhir setelah KOT menyerahkan Damaskus. Setelah runtuhnya KOT, Sharif Hussein bin Ali kemudian lebih dikenal sebagai King of Hejaz.

Putra Sharif Hussein bin Ali yang bernama Ali bin Hussein pada tahun 1924 menggantikannya sebagai King of Hejaz. Kekuasaan Ali bin Hussein sebagai King of Hejaz hanya bertahan setahun karena pada 1925 Ibnu Saud yang sebelumnya adalah raja dataran tinggi Najd merebut Hejaz, dan lantas menjadikan anaknya, Faysal bin Abdulaziz Al Saud sebagai gubernur Hejaz Daerah ini di kemudian hari dikenal menjadi Saudi Arabia.

Putra Sharif Hussein bin Ali yang bernama Faisal menjadi King of Iraq. Cucu Faisal, Faisal II meninggal bersama keluarga Faisal II dalam kudeta yang juga mengakhiri Kerajaan Irak di (Kudeta 14 Juli) 1958. Putra Sharif Hussein bin Ali yang bernama Prince Zeid yang juga berada di Irak mengungsi ke Yordania.

Putra Sharif Hussein bin Ali yg bernama Abdullah pada tahun 1921 menjadi Emir of Transjordan, daerah yang sekarang dikenal sebagai Yordania, dengan nama resmi Hashemite Kingdom of Jordan. Beliau kemudian meninggal dibXXXh (eng:assassinated) tahun 1951. Raja Yordania yang sekarang, Abdullah II, adalah anak dari cucu beliau. Jadi, Yordania adalah satu-satunya negara dengan raja dan kepala negara yang berasal dari Bani Hasyim.

Pada September 2005, King Abdullah berpidato di The Catholic University of America's Columbus School of Law dengan judul "Traditional Islam: The Path to Peace" (ind: “Islam Tradisional: Jalan Menuju Perdamaian” Dalam perjalanan ke Amerika tersebyt, sebelumnya Raja Abdullah bertemu Paus Benediktus XVI untuk meningkatkan hubungan yang sudah dijalin antara Yordania dengan Vatikan semasa kepausan sebelumnya (masa Paus Yohanes Paulus II). Mereka berdiskusi mengenai hubungan Muslim dan Kristen sehingga keduanya dapat terus menerus berjalan bersama untuk meningkatkan kedamaian, toleransi, dan koeksistensi keduanya.

Raja Abdullah II juga bekerja dalam Proses Perdamaian Timur Tengah (Middle East Peace Process), antara lain dengan menghadiri Arab Summit di tahun 2002 dan menghadiri konferensi-konferensi yang diadakan Organisasi Konferensi Islam (OKI). Selain itu juga menghadiri beberapa pertemuan bersama Amerika Serikat, Israel, dan Palestina untuk menemukan solusi bagi perdamaian Israel-Palestina. Beliau juga berusaha untuk meredakan ketegangan ketika terjadi perang antara Israel-Hizbollah tahun 2006. Dan disamping berusaha untuk meningkatkan hubungan erat dengan Israel, Raja Abdullah II juga berinvestasi ke Otoritas Palestina pimpinan Presiden Mahmoud Abbas. Posisi beliau tersebut banyak mendapat kritik dari warga Yordania keturunan Palestina.

Warga Palestina yang masuk berusaha Yordania beberapa tahun ini diberi kemudahan oleh Raja Abdullah II, lebih mudah daripada pengungsi dari Irak. Sulitnya melintasi batas dari Irak ke Yordania menjadi sangat sulit setelah kejadian pengeboman di Kota Amman pada tahun 2005 oleh oknum warga Irak.

Sumber:
http://NationMaster.com [ensiklopedi]
http://www.nationsonline.org/oneworld/jordan.htm [ensiklopdsi]
http://www.royalty.nu/MiddleEast/Jordan/index.html [situs tentang Keluarga Kerajaan/Royalty]
www.princehamzah.jo/English/The_Great_Arab_Revolt.html [situs tentang Arab Revolt]
http://answer.com [situs umum]

http://www.jordanembassyus.org/new/embassies.shtml [kedutaan besar Yordania]

Operation Deliberate Force

Tulisan ini merupakan rangkuman dari sumber-sumber berikut:
http://www.nato.int
(website Markas Besar NATO.)
http://www.afsouth.nato.int
http://www.afsouth.nato.int/factsheets/DeliberateForceFactSheet.htm
(Website Markas Besar NATO Divisi Naples, Italy. Allied Joint Force Command (JFC) Naples, Italy.)
http://www.un.org
(website United Nation atau Perserikatan Bangsa-Bangsa.)
http://www.un.org/depts/dpko/dpko/co_mission/unprofor.htm
http://www.un.org/depts/dpko/dpko/co_mission/unprof_p.htm
(website Perserikatan Bangsa-Bangsa, tentang Misi Perdamaian PBB UNPROFOR)
http://www.genevaconventions.org
http://www.icrc.org
(website International Comitee of the Red Cross atau Palang Merah Internasional.)
http://www.icrc.org/eng
(website ICRC dalam bahasa Inggris.)



Setiap 20 September, sekian banyak umat manusia mengenang Operation Deliberate Force. Operation Deliberate Force (ODF) merupakan operasi militer yang dilakukan sejak tanggal 30 Agustus 1995 hingga 20 September 1995 untuk melemahkan kekuatan Serbia-Bosnia. Serbia-Bosnia secara nyata telah menyerang serta sedang mengancam safe area yang telah ditentukan PBB. ODF tidak bertujuan menghancurkan kekuatan Serbia-Bosnia, melainkan hanya untuk memaksanya bersedia duduk di meja perundingan demi perdamaian bersama. Lebih jauh, operasi yang melibatkan setidaknya 400 pesawat tempur dan 5000 personnel dari 15 negara anggota NATO ini bukan saja hanya untuk mengamankan safe area dan personel PBB tetapi juga mengamankan usaha-usaha kemanusiaan PBB di Bosnia.

Beberapa bulan sebelum operasi ini digelar, pada awal bulan Juli tahun yang sama, Eropa dikejutkan dengan peristiwa ”The Fall of Sebrenica” yaitu jatuhnya kota Sebrenica dari perlindungan Tentara Penjaga Perdamaian PBB ke tangan Republik Srpska (lebih dikenal sebagai Serbia-Bosnia atau Serbia). Peristiwa ini kemudian berubah menjadi ”Sebrenica Massacre yang menyebabkan setidaknya 8.000 Warga Bosnia-Herzegovina (lebih dikenal sebagai”Muslim Bosnia”) meninggal dunia. Tidak dapat diketahui berapa dan apa saja tindakan keji yang terjadi di Sebrenica pada peristiwa itu. Sejarah kemudian mencatat bahwa ”Sebrenica Massacre” merupakan mass murder terbesar di Eropa semenjak Perang Dunia II.

Di bulan-bulan tersebut, terjadi kasus di mana 400 Tentara Penjaga Perdamaian PBB yang bertugas di Bosnia yaitu United Nation Protection Force (UNPROFOR), ditawan dan dijadikan sebagai tameng hidup bagi Serbia. Penggunaan manusia sebagai tameng hidup sebagaimana dilarang oleh Konvensi Jenewa bukannya menjadikan negara-negara yang benar-benar peduli terhadap masalah perdamaian di Bosnia gentar, tetapi justru meningkatkan jalinan kerjasama mereka.

Kedisiplinan dan ketangguhan tiap individu baik pilot maupun personel darat dalam wadah kekompakan pasukan melengkapi keunggulan kecanggihan teknologi yang dimiliki. Teknologi militer canggih seperti satelit, precision guided bomb dan electronic jamming yang didukung dengan personel yang terlatih akhirnya memberi kemenangan telak pada NATO.

Setelah pertempuran tiga minggu tersebut, tercatat NATO hanya kehilangan 1 pesawat tempur Mirage 2000K Perancis sebagai biaya atas kehancuran besar bagi militer Serbia. Sekian banyak persenjataan berat Serbia hancur, demikian pula dengan depot amunisi, command-and-control bunkers, serta target lain seperti jalur komunikasi dan jembatan. Oleh karena kehancuran besar tersebut Serbia kemudian bersedia untuk duduk di meja perundingan, Dayton Agreement.

Dari catatan sejarah tentang ODF kita dapat membaca bahwa kekuatan militer atau kemenangan tempur adalah sangat signifikan bagi kemenangan atas peperangan. Tetapi, peperangan tidak dapat dimenangkan hanya dengan kekuatan militer atau kemenangan tempur. Kekuatan militer dalam hal ini bukanlah untuk menghancurkan kekuatan Serbia, melainkan hanyalah sebagai alat untuk memaksa Serbia duduk setara dengan fraksi-fraksi yang lain di meja perundingan.

Artinya, untuk mewujudkan perdamaian dunia, kekuatan kebersamaan antar bangsa juga penting, bahkan sebenarnya lebih penting, karena kebersamaan adalah pondasi perdamaian dan tanpa kebersamaan tidak akan ada kerjasama, termasuk kerjasama militer. Dalam hal ini, NATO dan PBB terbukti dapat membuat Serbia menyadari bahwa mereka berhadapan dengan sekian banyak bangsa yang berani melindungi perdamaian.

Dalam laporan NATO tentang ODF dapat kita lihat bahwa Turki menyumbangkan setidaknya 18 pesawat tempurnya. Itali, sebagai negara dengan kekuatan geografis terbaik untuk melakukan serangan, meminjamkan beberapa pangkalan udara militernya, mempersilahkan kekuatan militer negara lain mondar-mandir di angkasa negerinya. Masyarakat Itali di sekitar Pangkalan Udara Militer Istrana, Cervia, Ghedi, Pisa, Aviano dan beberapa yang tampat yang lain menjadi saksi atas peristiwa ini. Jerman menyumbangkan setidaknya 14 pesawat tempurnya. USA sebagai negara dengan kekuatan militer tercanggih selain menyumbangkan sekian banyak pesawat tempur juga menyumbangkan kapal induk USS Theodore Roosevelt.

Turki yang mayoritas penduduknya beragama Islam bekerjasama dengan Itali yang mayoritas penduduknya beragama Kristen Katolik. Perancis dan Inggris yang beberapa abad lalu bermusuhan, dalam ODF dua negara ini bersatu. Demikian pula Amerika dan Jerman yang masing-masing masih memiliki saksi hidup atas Perang Dunia II, dapat bekerjasama seolah tidak pernah terjadi permusuhan antar mereka.

Di samping itu, kerjasama ketika pertempuran sedang berlangsung jelas tidak dapat tercipta tanpa kekompakan di luar arena perang, di barak para personel misalnya. Saling menghargai tradisi kebudayaan, saling menghargai ritual keagamaan serta saling menghargai keterbatasan, kelebihan dan keunikan tiap bangsa merupakan hal yang mutlak harus ada dalam budaya kerja sehari-hari 5000 orang tersebut. Perbedaan warna kulit tetap ada, perbedaan bahasa tetap ada, perbedaan agama tetap ada, perbedaan ideologi tetap ada dan luka masa lalu pun juga tetap tertulis dalam lembar sejarah masing-masing bangsa, tetapi itu semua tidak menjadi hambatan dalam mencapai tujuan bersama, yaitu menegakkan perdamaian dunia, memuaskan kerinduan pada perdamaian.






Monday, May 12, 2008

Pluralitas dalam Islam




Sumber :
http://en.wikipedia.org/wiki/Divisions_of_Islam

History of Islam: 632 M - 680 M

Dalam runtut waktu tradisi (Islam) Sunni:

Setelah Nabi Muhammad wafat tahun 632M, jabatan sbg pemimpin digantikan:
Khalifah 1: Abu Bakar. menjadi Khalifah mulai tahun 632 selama 2 tahun. Setelah meninggal tahun 634 jabatannya diganti oleh
Khalifah 2: Umar bin Khattab. menjadi Khalifah mulai tahun 634 selama 10 tahun. Stlh meninggal tahun 644 jabatannya diganti oleh

Khalifah 3: Utsman bin Affan.Utsman bin Affan meninggal tahun 656 akibat pemberontakan. Alasan pemberontakan yg paling sering aku baca adalah nepotisme (politik kesukuan), dekat dgn itu adalah korupsi. Entah apa yg benar-benar terjadi waktu itu.

Kisah penyerbuannya oleh para ahli sejarah biasa disebut sebagai Siege of Utsman: Rumah beliau dikepung selama sekian hari tanpa suplai makanan dan minuman, lantas akhirnya diserbu. Setelah meninggalpun, jasad beliau dilarang dimakamkan. Hal ini berlangsung 2-3 hari hingga akhirnya dimakamkan juga setelah keluarga mendesak agar diijinkan. Proses pemakamannyapun tidak dgn penghormatan yg semestinya.

Sedikit tentang alasan pemberontakan: Kaum Ibadi berpandangan bahwa Utsman bin Affan telah melakukan bid'ah, yaitu penambahan/perubahan pada ajaran Islam. Sekarang mayoritas umat Islam memandang bahwa Ibadi termasuk Kawarij.
Sedikit tentang Ibadi; Kaum Ibadi sekarang terbatas keberadaannya di Wilayah Timur Afrika (khususnya Zanzibar), Libya (daerah Jabal Nafusa), sedikit Algeria dan Djerba Island, Tunisia. Raja-raja awal Dinasti Rustamid (770an-990an M) yg berkuasa pada abad pertengahan di Afrika Utara-Timur juga penganut Ibadi.

Khalifah 4: Ali bin Abi Thalib. Ali bin Abi Thalib adalah sepupu Nabi Muhammad dari garis ayah. dgn kakek yg sama, yaitu Abd-al-Muttalib. Ali bin Abi Thalib juga suami Fatimah, satu-satunya putri Nabi Muhammad. Itu berarti Ali bin Abi Thalib selain sepupu Nabi juga adalah satu-satunya menantu beliau.

Dlm masa kekhalifahannya, tahun 656M terjadi Perang Onta antara Ali bin Abi Thalib melawan Aisyah. Aisyah merupakan puteri dari Abu Bakar as Shadiq (Khalifah 1). Aisyah juga yg merupakan isteri Nabi Muhammad selama hidup. Versi umum menyatakan bahwa Perang Onta terjadi dgn sebab utama adalah komplain Aisyiah atas ketidakberesan penyelesaian kasus pembunuhan kpd Utsman bin Affan. Nama lain perang ini adalah Battle of Jamal dan Battle of Bassorah. Perang ini cukup signifikan bagi Suni dan Syiah, krn dgn perang ini maka semua Hadist Nabi yg diriwayatkan lewat Aisyah tidak diakui oleh Syiah. Setahuku lagi, tidak ada penganut Islam Syiah yg memberi nama anak wanitanya Aisyah.

Tahun 657M: Terjadi Perang Siffin antara Ali bin Abi Thalib melawan Muawiyah yg saat itu merupakan Gubernur Syria. Versi umum menyatakan bahwa Perang Siffin terjadi dgn sebab utama adalah komplain Muawiyah atas ketidakberesan penyelesaian kasus pembunuhan kpd Utsman bin Affan. Setelah sekian puluh ribu orang meningal, akhirnya perang ini berakhir dgn proses negosiasi/arbitrasi. Bagaimana perang ini berakhir masih merupakan kontroversi, khususnya antara Sunni dan Syiah. Di kemudian hari, Muawiyah dikenal sebagai raja pertama Kekhalifahan Muawiyah.

Tahun 657 M terjadi Perang Nahrawan antara Ali dan mereka yg menolak hasil (negosiasi) Perang Siffin.

Saudara sepupu dan sekaligus satu-satunya menantu Nabi, yaitu Ali bin Abi Thalib, meninggal tahun 661M karena dibXXXX (assasination). Sembilas belas tahun kemudian, di tahun 680, terjadi Perang Karbala. Perang Karbala kemudian menjadi garis penegas perpisahan antara (yg sekarang disebut sbg ) Syiah dan Sunni. Pada perang ini, pasukan Hussein bin Ali yg hanya berjumllah 72 orang melawan ribuan (setidaknya 3000) orang pasukan pendukung Muawiyah. Perang yg dikenal sebagai perang untuk mendirikan Kekhalifahan Muawiyah ini berakhir dgn dibXXXXnya Hussein cucu Nabi dengan sadis oleh pasukan pendukung Kekhalifahan Muawiyah, dan kemudian jenasahnya diperlakukan tidak dengan hormat.

*********
Beberapa link yg berkaitan dgn itu:
http://www.ou.edu/mideast/category/shia.htm
http://www.fordham.edu/halsall/islam/islamsbook.html

Kisah wartawan Tempo:
http://www.tempointeraktif.com/hg/luarnegeri/2005/02/19/brk,20050219-09,id.html

*********
(Tulisan warna coklat di bawah ini adalah pandanganku pribadi berdasar pengetahuanku sendiri)

Lantas, bagaimana sikap orang (ber-KTP) Islam atas kebenaran itu?
1.Tidak Tahu
Sepertinya yg tidak tahu bisa sampe 60%.

2.Mencari Kambing hitam.
Misalnya, dgn dgn mengatakan bahwa semua perang itu terjadi karena dulu ada orang Yahudi yg berpura-pura masuk (apa yg mereka anggap) Islam sebagai penghasut. Kadang mereka menyebut juga adanya kaum munafik, tanpa memperjelas siapa kaum itu. Hal ini beberapa kali dijumpai di kalangan Islam Suni. Kalangan itu menganggap bahwa kaum Islam Syiah adalah orang yg terperdaya oleh orang Yahudi atau munafikin. Sedangkan Islam Syiah sendiri berpendapat bahwa ketiga khalifah sebelum Sayiddina Ali bin Abi Thalib telah berkhianat terhadap Nabi.

3. Menjadi Atheis.
Sebelum mengetahui, mereka sudah mempelajari agama-agama lain dari sudut pandang (apa yg mereka anggap) Islam, atau membandingkan agama-agama lain dgn (apa yg mereka anggap) Islam. Setelah mempelajari, mereka mengklaim bahwa (apa yg mereka anggap) Islam adalah yg paling hebat dan agama lain itu sesat atau tidak sempurna. Akan tetapi, setelah mengetahui sejarah itu mereka menjadi tidak lagi yakin kpd (apa yg mereka anggap) Islam yg mana itu berarti mereka jadi tidak lagi berpegang pada agama apapun.

4. Mendalami Tasawuf atau spiritualitas.
Mereka memisahkan antara Syariat/Fiqh/Aturan dgn spiritualitas. Mereka berhenti total dari berpandangan bahwa dengan tegaknya syariat maka dunia menjadi aman damai sejahtera. Mereka menjadi seperti ini karena mereka sudah menyadari bahwa dengan diberlakukannya syariat sekalipun masalah tetap dapat terjadi.

Mereka berpandangan bahwa yg penting itu spiritualitasnya, bukan ritualnya dan atau penampilan fisiknya. Walaupun mereka juga tidak sepenuhnya meninggalkan ritual, tetapi mereka sudah tidak lagi melakukan ritual demi keinginan untuk dapat rumah mewah di sorga dan atau bertemu bidadari sorga. Mereka melakukan ritual semata karena ketulusannya atau dlm bahasa funky, karena "pengen ajha gitu lOohhh".


Lebih lanjut, mereka berpandangan bahwa suatu aturan termasuk syariat itu dapat cocok untuk suatu tempat/waktu tetapi belom tentu cocok untuk tempat/waktu yg lain. Mereka yg lebih peduli dgn Islam lantas bersuara bahwa perlu adanya rekontektualisasi syariat Islam. Demikian, mereka juga tidak memelihara jenggot sebagaimana orang arab. Oleh karena itu, mereka sering bertolakbelakang dgn Islam Wahabbi, mengingat Wahabbi menolak rekontektualisasi agama.


Bagaimana juga sikap orang (ber-KTP) bukan Islam atas kebenaran itu?
1. Memancing di air keruh demi apa yg mereka anggap sbg agama.
Beberapa orang (ber KTP) Kristen lantas mengutip sebuah ayat injil: "Berhati-hatilah dengan nabi palsu yang akan di akhir jaman, dari buahnyalah kamu akan mengenal mereka." Jadi, beberapa orang Kristen ini secara serta merta lantas mengatakan bahwa (Nabi) Muhammad adalah nabi palsu dan semua ajarannya sebenarnya mengarah kepada kehancuran walaupun berkedok kebaikan.


2. Memancing di air keruh demi apa yg mereka anggap sbg kebebasan.
Sepertinya, Greet Wilder (Film "Fitna"-nya) termasuk kelompok ini.


3. Bekerjasama dgn kalangan spiritualis melakukan rekontektualisasi
Mereka menyadari bahwa dalam agama apapun permasalahan perimbangan antara peraturan luar dan spiritualitas hati dapat saja terjadi. Dalam sejarah Kristen Katolik misalnya, ada kejadian Revolusi Perancis.

Kelompok no.3 ini lantas bekerjasama dgn kelompok (ber KTP Islam) no.4 untuk melakukan rekontektualisasi peraturan agama. Mengingat pula bahwa rekontektualisasi peraturan juga adalah ajaran semua agama. Orang Kristen secara funky bilang: "Yesus aja pernah melanggar hukum agama yg berlaku waktu itu dgn menyembuhkan orang di Hari Sabat...".

Masjid Kauman Yogyakarta


Sumber:http://jkt.detikinet.com/index.php/detik.read/tahun/2005/bulan/05/tgl/11/time/002001/idnews/358597
Pelempar Bom di Masjid Besar Kauman Yogyakarta Tertangkap
Rabu, 11/05/2005 00:20 WIB

Yogyakarta - Pelaku pelemparan bom molotov di Masjid Besar Kauman Yogyakarta pada Januari 2000 lalu yang bernama Syaifullah (35) ditangkap petugas Polda Sulawesi Tengah. Selain Syaifullah, polisi juga menangkap dua tersangka lainnya yakni Suhardi (32) warga Sleman dan M. Taufik (35) warga Temanggung, Jawa Tengah.

Saat ini tersangka Syaifullah yang telah menjadi buronan selama hampir lima tahun itu, berada di Mapolda Yogyakarta untuk menjalani pemeriksaan. "Kedua tersangka yakni Suhardi dan Taufik ditangkap di rumah masing-masing pada Senin (9/5/2005) malam, setelah ada pengakuan dari tersangka Syaifullah yang berhasil dibekuk Tim Detasemen 88 Mabes Polri di Makassar," kata Kapolda DIY Brigjen Bambang Aries Sampoerno Djati kepada wartawan di Ringroad Utara Yogyakarta, Selasa (10/5/2005). Bambang mengatakan tersangka adalah pelaku percobaan peledakan bom dan pelemparan bom molotov di Masjid Besar Kauman Yogyakarta pada tanggal 27 Januari 2000 sehingga mengakibatkan karpet masjid terbakar. Selain itu di belakang almari di dalam masjid juga ditemukan bom rakitan. Sedangkan kasus lainnya adalah peledakan di depan kantor Bank Indonesia terjadi malam tahun baru 1 Januari 2000. Peledakan di malam tahun baru itu mengakibatkan satu korban luka yaitu Sumarno (28) seorang pengemudi becak warga Dadap Ayu, Semanu, Gunungkidul. Korban menderita luka parah yaitu pergelangan kaki kanannya hancur dan putus akibat terkena ledakan. "Semua tersangka masih kita periksa. Dari keterangan sementara tersangka dikatakan, Syaifullah membenarkan melakukan peledakan bom pada malam tahun baru 2000 dan di Masjid Besar Kauman," katanya.

Menurut Bambang, dalam kasus peledakan di Yogyakarta tersangka Taufik berperan sebagai orang yang mempersiapkan bahan peledak sekaligus sebagai perakit dan penyandang dana kegiatan. Sedangkan Suhardi sebagai otak atau pengendali gerakan yang mengetahui wilayah atau medan di Yogyakarta serta sebagai penyandang dana. Tersangka Syaifullah berasal Cilacap, Jawa Tengah yang juga guru MTS di Poso. Dia ditangkap Tim Detasemen 88 Mabes Polri pada Kamis (6/5/2005) di Makassar karena diduga terlibat serangkaian kasus teror dan peledakan. ( san )


Battle of Karbala, 1327 years ago

Perang Karbala, 10 Muharram 61 Hijriyah


Battle of Karbala terjadi pada seputarawal Oktober 680 M (61 Hijriyah) , 1327 tahun yg lalu. Sejarah mencatat perang ini sebagai perang pendirian Kekhalifahan Muawiyah dengan melewati cara membXXXX Hussein bin Ali (cucu Nabi Muhammad) dan kerabatnya. Tulisan ini tidak jadi di-upload, karna "terlalu seram".

Link terkait:
http://www.ashura.com/
http://www.ou.edu/mideast/category/shia.htm