Monday, May 12, 2008

Masjid Kauman Yogyakarta


Sumber:http://jkt.detikinet.com/index.php/detik.read/tahun/2005/bulan/05/tgl/11/time/002001/idnews/358597
Pelempar Bom di Masjid Besar Kauman Yogyakarta Tertangkap
Rabu, 11/05/2005 00:20 WIB

Yogyakarta - Pelaku pelemparan bom molotov di Masjid Besar Kauman Yogyakarta pada Januari 2000 lalu yang bernama Syaifullah (35) ditangkap petugas Polda Sulawesi Tengah. Selain Syaifullah, polisi juga menangkap dua tersangka lainnya yakni Suhardi (32) warga Sleman dan M. Taufik (35) warga Temanggung, Jawa Tengah.

Saat ini tersangka Syaifullah yang telah menjadi buronan selama hampir lima tahun itu, berada di Mapolda Yogyakarta untuk menjalani pemeriksaan. "Kedua tersangka yakni Suhardi dan Taufik ditangkap di rumah masing-masing pada Senin (9/5/2005) malam, setelah ada pengakuan dari tersangka Syaifullah yang berhasil dibekuk Tim Detasemen 88 Mabes Polri di Makassar," kata Kapolda DIY Brigjen Bambang Aries Sampoerno Djati kepada wartawan di Ringroad Utara Yogyakarta, Selasa (10/5/2005). Bambang mengatakan tersangka adalah pelaku percobaan peledakan bom dan pelemparan bom molotov di Masjid Besar Kauman Yogyakarta pada tanggal 27 Januari 2000 sehingga mengakibatkan karpet masjid terbakar. Selain itu di belakang almari di dalam masjid juga ditemukan bom rakitan. Sedangkan kasus lainnya adalah peledakan di depan kantor Bank Indonesia terjadi malam tahun baru 1 Januari 2000. Peledakan di malam tahun baru itu mengakibatkan satu korban luka yaitu Sumarno (28) seorang pengemudi becak warga Dadap Ayu, Semanu, Gunungkidul. Korban menderita luka parah yaitu pergelangan kaki kanannya hancur dan putus akibat terkena ledakan. "Semua tersangka masih kita periksa. Dari keterangan sementara tersangka dikatakan, Syaifullah membenarkan melakukan peledakan bom pada malam tahun baru 2000 dan di Masjid Besar Kauman," katanya.

Menurut Bambang, dalam kasus peledakan di Yogyakarta tersangka Taufik berperan sebagai orang yang mempersiapkan bahan peledak sekaligus sebagai perakit dan penyandang dana kegiatan. Sedangkan Suhardi sebagai otak atau pengendali gerakan yang mengetahui wilayah atau medan di Yogyakarta serta sebagai penyandang dana. Tersangka Syaifullah berasal Cilacap, Jawa Tengah yang juga guru MTS di Poso. Dia ditangkap Tim Detasemen 88 Mabes Polri pada Kamis (6/5/2005) di Makassar karena diduga terlibat serangkaian kasus teror dan peledakan. ( san )


No comments:

Post a Comment