Tuesday, May 13, 2008

History of “Hashemit Kingdom of Jordan”

House of Hashim didirikan oleh Hussein bin Ali, yg hidup pada awal abad 20 dan bergelar Sharif of Mecca. Biasa disebut sebagai “House of Hashim Jordan and Irak” mengingat keberadaannya pada waktu itu adalah di Yordania dan Irak. Kata “Hashim” berasal dari kata Hashemi dalam bahasa Arab. Hashemi merupakan nama lain bagi Bani Hasyim atau Clan of Hashim.

Nenek moyang dari Bani Hasyim (eng:Hashemite) adalah Hashim bin Abd al-Manaf (meninggal kurang lebih tahun 510 M). Salah seorang putra beliau adalah Abd-al-Muttalib. Putra sulung Abd-al-Muttalib adalah Abd-Allah, yang merupakan ayah dari Nabi Muhammad. Adik Abd-Allah, yaitu Abi Thalib adalah ayah dari Ali bin Abi Thalib. Jadi, Ali bin Abi Thalib adalah saudara sepupu Nabi Muhammad. Di kemudian hari, Ali bin Abi Thalib akan menjadi menantu Nabi setelah menikah dengan Fatimah, putri Nabi. Dalam tradisi Sunni, Ali bin Abi Thalib di kemudian hari juga menjadi Khalifah ke 4. Sedangkan dalam tradisi Syiah, beliau menjadi dan Imam ke 1.

Pada masa Nabi Muhammad masih kanak-kanak, beliau diangkat menjadi Ketua dari Bani Hasyim. Hal ini sepertinya disebabkan Abd-Allah bin Abd-al-Muttalib, ayah beliau, penerus kepemimpinan Bani Hasyim, sudah meninggal sebelum Nabi Muhammad lahir.

Sejarah Bani Hasyim sepeninggal Nabi dan Ali bin Abi Thalib penuh dengan konflik. Pada Perang Karbala tahun 680, yang dikenal sebagai perang pendirian Kekhalifahan Muawiyah, banyak kerabat nabi baik anak-anak maupun dewasa yg dibXXXh oleh pendukung Kekhalifahan Muawiyah, khususnya Hussein bin Ali, cucu Nabi. Pada tahun 740, terjadi Pemberontakan Zayd bin Ali. Zayd bin Ali adalah cucu dari Hussein bin Ali bin Abi Thalib. Di tahun 750, pasukan Kekhalifahan Muawiyah (KM) kalah dalam Perang Zab melawan pendukung berdirinya Kekhalifahan Abbasiyah (KA). Raja terakhir KM, yaitu Marwan II lantas melarikan diri dan dapat bersembunyi selama beberapa bulan hingga akhirnya diketemukan dan dibXXXh. Meninggalnya Marwan II menandai (resmi) runtuhnya KM dan berdirinya KA.

Perlu diketahui bahwa sentimen kesukuan turut mewarnai runtuhnya KM tersebut, yaitu berkaitan dengan hubungan kekerabatan dengan Nabi. Kerena para keluarga Abbasiyah adalah keturunan Abbas bin Abd al-Muttalib, paman Nabi Muhammad. berarti mereka termasuk Bani Hasyim. Di sisi lain, para anggota Muawiyah, yang merupakan keturunan dari Muawiyah I (raja KM pertama) bukan anggota Bani Hasyim dan tidak memiliki hubungan kekerabatan sama sekali dengan Nabi.

Bani Hasyim setelah Abad 20

Di tahun-tahun awal abad 20, Kekhalifahan Ottoman Turki (KOT) mengalami krisis sosial politik, secara khusus berkaitan dengan konstitusi negara. Kemudian, terjadilah Young Turk Revolution yang dimulai pada 3 Juli 1908, dan menyebar mempengaruhi seluruh wilayah KOT, termasuk Semenanjung Arab. Pada masa itu, kepemimpinan Bani Hasyim dipegang oleh Sharif Hussein bin Ali, yang oleh KOT sudah diberi gelar sebagai “Grand Sharif of Mecca”. Mekah sendiri termasuk dalam suatu daerah yang disebut Dataran Hejaz.

Tentang krisis di KOT, beberapa bulan setelah Young Turk Revolution, pada 31 March 1909 Sultan Abdulhamid II diturunkan dari tahta dan diganti oleh saudaranya yang kemudian bergelar Sultan Mahmud V. Lalu pada tahun 1912–1913 terjadilah Perang Balkan yang menjadikan KOT kehilangan sebagian besar daerah kekuasaannya atas Balkan. Bahkan, pada Perang Itali-Turki, warga daerah Balkan bekas kekuasaan Turki, yaitu Yunani, Serbia, Montenegro, dan Bulgaria membentuk Liga Balkan untuk melawan Turki. Perang Itali-Turki itu menjadikan KOT kehilangan Libya. Perlu diingat bahwa warga daerah Balkan berasal dari etnik yang berbeda dengan warga KOT pusat di Turki.

Memang, akibat Perang Dunia I, KOT mengalami banyak kemunduran. Akan tetapi, faktor utama keruntuhannya adalah terjadinya Revolusi Arab atau Arab Revolt. Revolusi Arab bulan Juni tahun 1916 dimulai dengan Perang Mekah yang dipimpin oleh pemimpin Bani Hasyim yaitu Sharif Hussein bin Ali yang oleh KOT sebelumnya digelari “Grand Sharif of Mecca”. Dalam Perang Mekah atau Battle of Mecca tersebut, Sharif Hussein bin Ali didukung oleh Inggris yang menjadi musuh KOT mungkin karena Kekhalifahan Ottoman Turki beraliansi dengan Jerman. Perang Mekah tersebut lantas berkembang meluas ke daerah-daerah lain termasuk Medinah dan sebagian besar daerah Arab. Revolusi Arab kemudian berakhir setelah KOT menyerahkan Damaskus. Setelah runtuhnya KOT, Sharif Hussein bin Ali kemudian lebih dikenal sebagai King of Hejaz.

Putra Sharif Hussein bin Ali yang bernama Ali bin Hussein pada tahun 1924 menggantikannya sebagai King of Hejaz. Kekuasaan Ali bin Hussein sebagai King of Hejaz hanya bertahan setahun karena pada 1925 Ibnu Saud yang sebelumnya adalah raja dataran tinggi Najd merebut Hejaz, dan lantas menjadikan anaknya, Faysal bin Abdulaziz Al Saud sebagai gubernur Hejaz Daerah ini di kemudian hari dikenal menjadi Saudi Arabia.

Putra Sharif Hussein bin Ali yang bernama Faisal menjadi King of Iraq. Cucu Faisal, Faisal II meninggal bersama keluarga Faisal II dalam kudeta yang juga mengakhiri Kerajaan Irak di (Kudeta 14 Juli) 1958. Putra Sharif Hussein bin Ali yang bernama Prince Zeid yang juga berada di Irak mengungsi ke Yordania.

Putra Sharif Hussein bin Ali yg bernama Abdullah pada tahun 1921 menjadi Emir of Transjordan, daerah yang sekarang dikenal sebagai Yordania, dengan nama resmi Hashemite Kingdom of Jordan. Beliau kemudian meninggal dibXXXh (eng:assassinated) tahun 1951. Raja Yordania yang sekarang, Abdullah II, adalah anak dari cucu beliau. Jadi, Yordania adalah satu-satunya negara dengan raja dan kepala negara yang berasal dari Bani Hasyim.

Pada September 2005, King Abdullah berpidato di The Catholic University of America's Columbus School of Law dengan judul "Traditional Islam: The Path to Peace" (ind: “Islam Tradisional: Jalan Menuju Perdamaian” Dalam perjalanan ke Amerika tersebyt, sebelumnya Raja Abdullah bertemu Paus Benediktus XVI untuk meningkatkan hubungan yang sudah dijalin antara Yordania dengan Vatikan semasa kepausan sebelumnya (masa Paus Yohanes Paulus II). Mereka berdiskusi mengenai hubungan Muslim dan Kristen sehingga keduanya dapat terus menerus berjalan bersama untuk meningkatkan kedamaian, toleransi, dan koeksistensi keduanya.

Raja Abdullah II juga bekerja dalam Proses Perdamaian Timur Tengah (Middle East Peace Process), antara lain dengan menghadiri Arab Summit di tahun 2002 dan menghadiri konferensi-konferensi yang diadakan Organisasi Konferensi Islam (OKI). Selain itu juga menghadiri beberapa pertemuan bersama Amerika Serikat, Israel, dan Palestina untuk menemukan solusi bagi perdamaian Israel-Palestina. Beliau juga berusaha untuk meredakan ketegangan ketika terjadi perang antara Israel-Hizbollah tahun 2006. Dan disamping berusaha untuk meningkatkan hubungan erat dengan Israel, Raja Abdullah II juga berinvestasi ke Otoritas Palestina pimpinan Presiden Mahmoud Abbas. Posisi beliau tersebut banyak mendapat kritik dari warga Yordania keturunan Palestina.

Warga Palestina yang masuk berusaha Yordania beberapa tahun ini diberi kemudahan oleh Raja Abdullah II, lebih mudah daripada pengungsi dari Irak. Sulitnya melintasi batas dari Irak ke Yordania menjadi sangat sulit setelah kejadian pengeboman di Kota Amman pada tahun 2005 oleh oknum warga Irak.

Sumber:
http://NationMaster.com [ensiklopedi]
http://www.nationsonline.org/oneworld/jordan.htm [ensiklopdsi]
http://www.royalty.nu/MiddleEast/Jordan/index.html [situs tentang Keluarga Kerajaan/Royalty]
www.princehamzah.jo/English/The_Great_Arab_Revolt.html [situs tentang Arab Revolt]
http://answer.com [situs umum]

http://www.jordanembassyus.org/new/embassies.shtml [kedutaan besar Yordania]

Operation Deliberate Force

Tulisan ini merupakan rangkuman dari sumber-sumber berikut:
http://www.nato.int
(website Markas Besar NATO.)
http://www.afsouth.nato.int
http://www.afsouth.nato.int/factsheets/DeliberateForceFactSheet.htm
(Website Markas Besar NATO Divisi Naples, Italy. Allied Joint Force Command (JFC) Naples, Italy.)
http://www.un.org
(website United Nation atau Perserikatan Bangsa-Bangsa.)
http://www.un.org/depts/dpko/dpko/co_mission/unprofor.htm
http://www.un.org/depts/dpko/dpko/co_mission/unprof_p.htm
(website Perserikatan Bangsa-Bangsa, tentang Misi Perdamaian PBB UNPROFOR)
http://www.genevaconventions.org
http://www.icrc.org
(website International Comitee of the Red Cross atau Palang Merah Internasional.)
http://www.icrc.org/eng
(website ICRC dalam bahasa Inggris.)



Setiap 20 September, sekian banyak umat manusia mengenang Operation Deliberate Force. Operation Deliberate Force (ODF) merupakan operasi militer yang dilakukan sejak tanggal 30 Agustus 1995 hingga 20 September 1995 untuk melemahkan kekuatan Serbia-Bosnia. Serbia-Bosnia secara nyata telah menyerang serta sedang mengancam safe area yang telah ditentukan PBB. ODF tidak bertujuan menghancurkan kekuatan Serbia-Bosnia, melainkan hanya untuk memaksanya bersedia duduk di meja perundingan demi perdamaian bersama. Lebih jauh, operasi yang melibatkan setidaknya 400 pesawat tempur dan 5000 personnel dari 15 negara anggota NATO ini bukan saja hanya untuk mengamankan safe area dan personel PBB tetapi juga mengamankan usaha-usaha kemanusiaan PBB di Bosnia.

Beberapa bulan sebelum operasi ini digelar, pada awal bulan Juli tahun yang sama, Eropa dikejutkan dengan peristiwa ”The Fall of Sebrenica” yaitu jatuhnya kota Sebrenica dari perlindungan Tentara Penjaga Perdamaian PBB ke tangan Republik Srpska (lebih dikenal sebagai Serbia-Bosnia atau Serbia). Peristiwa ini kemudian berubah menjadi ”Sebrenica Massacre yang menyebabkan setidaknya 8.000 Warga Bosnia-Herzegovina (lebih dikenal sebagai”Muslim Bosnia”) meninggal dunia. Tidak dapat diketahui berapa dan apa saja tindakan keji yang terjadi di Sebrenica pada peristiwa itu. Sejarah kemudian mencatat bahwa ”Sebrenica Massacre” merupakan mass murder terbesar di Eropa semenjak Perang Dunia II.

Di bulan-bulan tersebut, terjadi kasus di mana 400 Tentara Penjaga Perdamaian PBB yang bertugas di Bosnia yaitu United Nation Protection Force (UNPROFOR), ditawan dan dijadikan sebagai tameng hidup bagi Serbia. Penggunaan manusia sebagai tameng hidup sebagaimana dilarang oleh Konvensi Jenewa bukannya menjadikan negara-negara yang benar-benar peduli terhadap masalah perdamaian di Bosnia gentar, tetapi justru meningkatkan jalinan kerjasama mereka.

Kedisiplinan dan ketangguhan tiap individu baik pilot maupun personel darat dalam wadah kekompakan pasukan melengkapi keunggulan kecanggihan teknologi yang dimiliki. Teknologi militer canggih seperti satelit, precision guided bomb dan electronic jamming yang didukung dengan personel yang terlatih akhirnya memberi kemenangan telak pada NATO.

Setelah pertempuran tiga minggu tersebut, tercatat NATO hanya kehilangan 1 pesawat tempur Mirage 2000K Perancis sebagai biaya atas kehancuran besar bagi militer Serbia. Sekian banyak persenjataan berat Serbia hancur, demikian pula dengan depot amunisi, command-and-control bunkers, serta target lain seperti jalur komunikasi dan jembatan. Oleh karena kehancuran besar tersebut Serbia kemudian bersedia untuk duduk di meja perundingan, Dayton Agreement.

Dari catatan sejarah tentang ODF kita dapat membaca bahwa kekuatan militer atau kemenangan tempur adalah sangat signifikan bagi kemenangan atas peperangan. Tetapi, peperangan tidak dapat dimenangkan hanya dengan kekuatan militer atau kemenangan tempur. Kekuatan militer dalam hal ini bukanlah untuk menghancurkan kekuatan Serbia, melainkan hanyalah sebagai alat untuk memaksa Serbia duduk setara dengan fraksi-fraksi yang lain di meja perundingan.

Artinya, untuk mewujudkan perdamaian dunia, kekuatan kebersamaan antar bangsa juga penting, bahkan sebenarnya lebih penting, karena kebersamaan adalah pondasi perdamaian dan tanpa kebersamaan tidak akan ada kerjasama, termasuk kerjasama militer. Dalam hal ini, NATO dan PBB terbukti dapat membuat Serbia menyadari bahwa mereka berhadapan dengan sekian banyak bangsa yang berani melindungi perdamaian.

Dalam laporan NATO tentang ODF dapat kita lihat bahwa Turki menyumbangkan setidaknya 18 pesawat tempurnya. Itali, sebagai negara dengan kekuatan geografis terbaik untuk melakukan serangan, meminjamkan beberapa pangkalan udara militernya, mempersilahkan kekuatan militer negara lain mondar-mandir di angkasa negerinya. Masyarakat Itali di sekitar Pangkalan Udara Militer Istrana, Cervia, Ghedi, Pisa, Aviano dan beberapa yang tampat yang lain menjadi saksi atas peristiwa ini. Jerman menyumbangkan setidaknya 14 pesawat tempurnya. USA sebagai negara dengan kekuatan militer tercanggih selain menyumbangkan sekian banyak pesawat tempur juga menyumbangkan kapal induk USS Theodore Roosevelt.

Turki yang mayoritas penduduknya beragama Islam bekerjasama dengan Itali yang mayoritas penduduknya beragama Kristen Katolik. Perancis dan Inggris yang beberapa abad lalu bermusuhan, dalam ODF dua negara ini bersatu. Demikian pula Amerika dan Jerman yang masing-masing masih memiliki saksi hidup atas Perang Dunia II, dapat bekerjasama seolah tidak pernah terjadi permusuhan antar mereka.

Di samping itu, kerjasama ketika pertempuran sedang berlangsung jelas tidak dapat tercipta tanpa kekompakan di luar arena perang, di barak para personel misalnya. Saling menghargai tradisi kebudayaan, saling menghargai ritual keagamaan serta saling menghargai keterbatasan, kelebihan dan keunikan tiap bangsa merupakan hal yang mutlak harus ada dalam budaya kerja sehari-hari 5000 orang tersebut. Perbedaan warna kulit tetap ada, perbedaan bahasa tetap ada, perbedaan agama tetap ada, perbedaan ideologi tetap ada dan luka masa lalu pun juga tetap tertulis dalam lembar sejarah masing-masing bangsa, tetapi itu semua tidak menjadi hambatan dalam mencapai tujuan bersama, yaitu menegakkan perdamaian dunia, memuaskan kerinduan pada perdamaian.






Monday, May 12, 2008

Pluralitas dalam Islam




Sumber :
http://en.wikipedia.org/wiki/Divisions_of_Islam

History of Islam: 632 M - 680 M

Dalam runtut waktu tradisi (Islam) Sunni:

Setelah Nabi Muhammad wafat tahun 632M, jabatan sbg pemimpin digantikan:
Khalifah 1: Abu Bakar. menjadi Khalifah mulai tahun 632 selama 2 tahun. Setelah meninggal tahun 634 jabatannya diganti oleh
Khalifah 2: Umar bin Khattab. menjadi Khalifah mulai tahun 634 selama 10 tahun. Stlh meninggal tahun 644 jabatannya diganti oleh

Khalifah 3: Utsman bin Affan.Utsman bin Affan meninggal tahun 656 akibat pemberontakan. Alasan pemberontakan yg paling sering aku baca adalah nepotisme (politik kesukuan), dekat dgn itu adalah korupsi. Entah apa yg benar-benar terjadi waktu itu.

Kisah penyerbuannya oleh para ahli sejarah biasa disebut sebagai Siege of Utsman: Rumah beliau dikepung selama sekian hari tanpa suplai makanan dan minuman, lantas akhirnya diserbu. Setelah meninggalpun, jasad beliau dilarang dimakamkan. Hal ini berlangsung 2-3 hari hingga akhirnya dimakamkan juga setelah keluarga mendesak agar diijinkan. Proses pemakamannyapun tidak dgn penghormatan yg semestinya.

Sedikit tentang alasan pemberontakan: Kaum Ibadi berpandangan bahwa Utsman bin Affan telah melakukan bid'ah, yaitu penambahan/perubahan pada ajaran Islam. Sekarang mayoritas umat Islam memandang bahwa Ibadi termasuk Kawarij.
Sedikit tentang Ibadi; Kaum Ibadi sekarang terbatas keberadaannya di Wilayah Timur Afrika (khususnya Zanzibar), Libya (daerah Jabal Nafusa), sedikit Algeria dan Djerba Island, Tunisia. Raja-raja awal Dinasti Rustamid (770an-990an M) yg berkuasa pada abad pertengahan di Afrika Utara-Timur juga penganut Ibadi.

Khalifah 4: Ali bin Abi Thalib. Ali bin Abi Thalib adalah sepupu Nabi Muhammad dari garis ayah. dgn kakek yg sama, yaitu Abd-al-Muttalib. Ali bin Abi Thalib juga suami Fatimah, satu-satunya putri Nabi Muhammad. Itu berarti Ali bin Abi Thalib selain sepupu Nabi juga adalah satu-satunya menantu beliau.

Dlm masa kekhalifahannya, tahun 656M terjadi Perang Onta antara Ali bin Abi Thalib melawan Aisyah. Aisyah merupakan puteri dari Abu Bakar as Shadiq (Khalifah 1). Aisyah juga yg merupakan isteri Nabi Muhammad selama hidup. Versi umum menyatakan bahwa Perang Onta terjadi dgn sebab utama adalah komplain Aisyiah atas ketidakberesan penyelesaian kasus pembunuhan kpd Utsman bin Affan. Nama lain perang ini adalah Battle of Jamal dan Battle of Bassorah. Perang ini cukup signifikan bagi Suni dan Syiah, krn dgn perang ini maka semua Hadist Nabi yg diriwayatkan lewat Aisyah tidak diakui oleh Syiah. Setahuku lagi, tidak ada penganut Islam Syiah yg memberi nama anak wanitanya Aisyah.

Tahun 657M: Terjadi Perang Siffin antara Ali bin Abi Thalib melawan Muawiyah yg saat itu merupakan Gubernur Syria. Versi umum menyatakan bahwa Perang Siffin terjadi dgn sebab utama adalah komplain Muawiyah atas ketidakberesan penyelesaian kasus pembunuhan kpd Utsman bin Affan. Setelah sekian puluh ribu orang meningal, akhirnya perang ini berakhir dgn proses negosiasi/arbitrasi. Bagaimana perang ini berakhir masih merupakan kontroversi, khususnya antara Sunni dan Syiah. Di kemudian hari, Muawiyah dikenal sebagai raja pertama Kekhalifahan Muawiyah.

Tahun 657 M terjadi Perang Nahrawan antara Ali dan mereka yg menolak hasil (negosiasi) Perang Siffin.

Saudara sepupu dan sekaligus satu-satunya menantu Nabi, yaitu Ali bin Abi Thalib, meninggal tahun 661M karena dibXXXX (assasination). Sembilas belas tahun kemudian, di tahun 680, terjadi Perang Karbala. Perang Karbala kemudian menjadi garis penegas perpisahan antara (yg sekarang disebut sbg ) Syiah dan Sunni. Pada perang ini, pasukan Hussein bin Ali yg hanya berjumllah 72 orang melawan ribuan (setidaknya 3000) orang pasukan pendukung Muawiyah. Perang yg dikenal sebagai perang untuk mendirikan Kekhalifahan Muawiyah ini berakhir dgn dibXXXXnya Hussein cucu Nabi dengan sadis oleh pasukan pendukung Kekhalifahan Muawiyah, dan kemudian jenasahnya diperlakukan tidak dengan hormat.

*********
Beberapa link yg berkaitan dgn itu:
http://www.ou.edu/mideast/category/shia.htm
http://www.fordham.edu/halsall/islam/islamsbook.html

Kisah wartawan Tempo:
http://www.tempointeraktif.com/hg/luarnegeri/2005/02/19/brk,20050219-09,id.html

*********
(Tulisan warna coklat di bawah ini adalah pandanganku pribadi berdasar pengetahuanku sendiri)

Lantas, bagaimana sikap orang (ber-KTP) Islam atas kebenaran itu?
1.Tidak Tahu
Sepertinya yg tidak tahu bisa sampe 60%.

2.Mencari Kambing hitam.
Misalnya, dgn dgn mengatakan bahwa semua perang itu terjadi karena dulu ada orang Yahudi yg berpura-pura masuk (apa yg mereka anggap) Islam sebagai penghasut. Kadang mereka menyebut juga adanya kaum munafik, tanpa memperjelas siapa kaum itu. Hal ini beberapa kali dijumpai di kalangan Islam Suni. Kalangan itu menganggap bahwa kaum Islam Syiah adalah orang yg terperdaya oleh orang Yahudi atau munafikin. Sedangkan Islam Syiah sendiri berpendapat bahwa ketiga khalifah sebelum Sayiddina Ali bin Abi Thalib telah berkhianat terhadap Nabi.

3. Menjadi Atheis.
Sebelum mengetahui, mereka sudah mempelajari agama-agama lain dari sudut pandang (apa yg mereka anggap) Islam, atau membandingkan agama-agama lain dgn (apa yg mereka anggap) Islam. Setelah mempelajari, mereka mengklaim bahwa (apa yg mereka anggap) Islam adalah yg paling hebat dan agama lain itu sesat atau tidak sempurna. Akan tetapi, setelah mengetahui sejarah itu mereka menjadi tidak lagi yakin kpd (apa yg mereka anggap) Islam yg mana itu berarti mereka jadi tidak lagi berpegang pada agama apapun.

4. Mendalami Tasawuf atau spiritualitas.
Mereka memisahkan antara Syariat/Fiqh/Aturan dgn spiritualitas. Mereka berhenti total dari berpandangan bahwa dengan tegaknya syariat maka dunia menjadi aman damai sejahtera. Mereka menjadi seperti ini karena mereka sudah menyadari bahwa dengan diberlakukannya syariat sekalipun masalah tetap dapat terjadi.

Mereka berpandangan bahwa yg penting itu spiritualitasnya, bukan ritualnya dan atau penampilan fisiknya. Walaupun mereka juga tidak sepenuhnya meninggalkan ritual, tetapi mereka sudah tidak lagi melakukan ritual demi keinginan untuk dapat rumah mewah di sorga dan atau bertemu bidadari sorga. Mereka melakukan ritual semata karena ketulusannya atau dlm bahasa funky, karena "pengen ajha gitu lOohhh".


Lebih lanjut, mereka berpandangan bahwa suatu aturan termasuk syariat itu dapat cocok untuk suatu tempat/waktu tetapi belom tentu cocok untuk tempat/waktu yg lain. Mereka yg lebih peduli dgn Islam lantas bersuara bahwa perlu adanya rekontektualisasi syariat Islam. Demikian, mereka juga tidak memelihara jenggot sebagaimana orang arab. Oleh karena itu, mereka sering bertolakbelakang dgn Islam Wahabbi, mengingat Wahabbi menolak rekontektualisasi agama.


Bagaimana juga sikap orang (ber-KTP) bukan Islam atas kebenaran itu?
1. Memancing di air keruh demi apa yg mereka anggap sbg agama.
Beberapa orang (ber KTP) Kristen lantas mengutip sebuah ayat injil: "Berhati-hatilah dengan nabi palsu yang akan di akhir jaman, dari buahnyalah kamu akan mengenal mereka." Jadi, beberapa orang Kristen ini secara serta merta lantas mengatakan bahwa (Nabi) Muhammad adalah nabi palsu dan semua ajarannya sebenarnya mengarah kepada kehancuran walaupun berkedok kebaikan.


2. Memancing di air keruh demi apa yg mereka anggap sbg kebebasan.
Sepertinya, Greet Wilder (Film "Fitna"-nya) termasuk kelompok ini.


3. Bekerjasama dgn kalangan spiritualis melakukan rekontektualisasi
Mereka menyadari bahwa dalam agama apapun permasalahan perimbangan antara peraturan luar dan spiritualitas hati dapat saja terjadi. Dalam sejarah Kristen Katolik misalnya, ada kejadian Revolusi Perancis.

Kelompok no.3 ini lantas bekerjasama dgn kelompok (ber KTP Islam) no.4 untuk melakukan rekontektualisasi peraturan agama. Mengingat pula bahwa rekontektualisasi peraturan juga adalah ajaran semua agama. Orang Kristen secara funky bilang: "Yesus aja pernah melanggar hukum agama yg berlaku waktu itu dgn menyembuhkan orang di Hari Sabat...".

Masjid Kauman Yogyakarta


Sumber:http://jkt.detikinet.com/index.php/detik.read/tahun/2005/bulan/05/tgl/11/time/002001/idnews/358597
Pelempar Bom di Masjid Besar Kauman Yogyakarta Tertangkap
Rabu, 11/05/2005 00:20 WIB

Yogyakarta - Pelaku pelemparan bom molotov di Masjid Besar Kauman Yogyakarta pada Januari 2000 lalu yang bernama Syaifullah (35) ditangkap petugas Polda Sulawesi Tengah. Selain Syaifullah, polisi juga menangkap dua tersangka lainnya yakni Suhardi (32) warga Sleman dan M. Taufik (35) warga Temanggung, Jawa Tengah.

Saat ini tersangka Syaifullah yang telah menjadi buronan selama hampir lima tahun itu, berada di Mapolda Yogyakarta untuk menjalani pemeriksaan. "Kedua tersangka yakni Suhardi dan Taufik ditangkap di rumah masing-masing pada Senin (9/5/2005) malam, setelah ada pengakuan dari tersangka Syaifullah yang berhasil dibekuk Tim Detasemen 88 Mabes Polri di Makassar," kata Kapolda DIY Brigjen Bambang Aries Sampoerno Djati kepada wartawan di Ringroad Utara Yogyakarta, Selasa (10/5/2005). Bambang mengatakan tersangka adalah pelaku percobaan peledakan bom dan pelemparan bom molotov di Masjid Besar Kauman Yogyakarta pada tanggal 27 Januari 2000 sehingga mengakibatkan karpet masjid terbakar. Selain itu di belakang almari di dalam masjid juga ditemukan bom rakitan. Sedangkan kasus lainnya adalah peledakan di depan kantor Bank Indonesia terjadi malam tahun baru 1 Januari 2000. Peledakan di malam tahun baru itu mengakibatkan satu korban luka yaitu Sumarno (28) seorang pengemudi becak warga Dadap Ayu, Semanu, Gunungkidul. Korban menderita luka parah yaitu pergelangan kaki kanannya hancur dan putus akibat terkena ledakan. "Semua tersangka masih kita periksa. Dari keterangan sementara tersangka dikatakan, Syaifullah membenarkan melakukan peledakan bom pada malam tahun baru 2000 dan di Masjid Besar Kauman," katanya.

Menurut Bambang, dalam kasus peledakan di Yogyakarta tersangka Taufik berperan sebagai orang yang mempersiapkan bahan peledak sekaligus sebagai perakit dan penyandang dana kegiatan. Sedangkan Suhardi sebagai otak atau pengendali gerakan yang mengetahui wilayah atau medan di Yogyakarta serta sebagai penyandang dana. Tersangka Syaifullah berasal Cilacap, Jawa Tengah yang juga guru MTS di Poso. Dia ditangkap Tim Detasemen 88 Mabes Polri pada Kamis (6/5/2005) di Makassar karena diduga terlibat serangkaian kasus teror dan peledakan. ( san )


Battle of Karbala, 1327 years ago

Perang Karbala, 10 Muharram 61 Hijriyah


Battle of Karbala terjadi pada seputarawal Oktober 680 M (61 Hijriyah) , 1327 tahun yg lalu. Sejarah mencatat perang ini sebagai perang pendirian Kekhalifahan Muawiyah dengan melewati cara membXXXX Hussein bin Ali (cucu Nabi Muhammad) dan kerabatnya. Tulisan ini tidak jadi di-upload, karna "terlalu seram".

Link terkait:
http://www.ashura.com/
http://www.ou.edu/mideast/category/shia.htm